MAKALAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
TENTANG KEBUDAYAAN, MANUSIA, DAN KERAGAMAN
DOSEN: M. ANWAR R. M.Pd
DESAIN PENULISAN
OLEH:
DEDI ()
MATIUS SARIL (2314100)
SUHAIMI MAULANI (2314100)
DESI HARNITA (2314100)
DIAN PURNAMA RIZKI (231410089)
WAHID AGUS PRIYONO (2314100)
PRODI
/ KELAS : P.TIK / B.PAGI
KELOMPOK : 2

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(IKIP- PGRI )PONTIANAK
2015
DAFTAR ISI
hal
ABSTRAK............................................................................................................i
KATA
PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR
ISI.......................................................................................................iii
BAB I ISI ............................................................................................................4
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................11
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat
tuhan yang maha esa karna atas berkatnya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tentang “”
Karya Ilmiah ini merupakan salah satu langkah upaya dalam penyelesaian Mata Kuliah bidang studi “”.
Dalam proses penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapat masukan dari berbagai pihak baik moril
maupun material dan adanya banyak kesalahan saya. Oleh karena itu,penulis
menyampaikan rasa penghargaan ucapan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
Bapa sucipto s.kom, selaku Dosen Pembimbing
mata kuliah “”
Akhir kata saya mengucapkan
terima kasih.
BAB 1
ISI
A.
MAKNA KERAGAMAN
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut KBBI artinya tingkah laku,
macam, jenis, musik, langgam, warna , corak, ragi, laras (tata bahasa).
Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam, berjenis-jenis, perihal
ragam, hal jenis.
Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan
ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopan, serta situasi ekonomi.
B.
MAKNA KESETARAAN
Kesetaraan disebut juga dengan kesederajatan. Kesederajatan berasal dari
kata sederajat yang menurut KBBI artinya sama tingkatan (Pangkat, kedudukan).
Dengan demikian konteks kesederajatan disini adalah suatu kondisi dimana dalam
perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang
sama dan satu tingkat hierarki.
C.
UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM
MASYARAKAT INDONESIA
1. Suku Bangsa Dan Ras
Suku bangsa yang menempati
wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam. Sedangkan
perbedaan ras muncul karena adanya pegelompokan besar manusia yang memiliki
ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut , warna kulit , ukuran
–ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
Di indonesia ,terutama bagian barat mulai dari sulawesi adalah termasuk ras
mongoloid melayu muda (deutero malayan mongoloid ) . kecuali batak dan
toraja yang termasuk mongoloid melayu tua (proto melayan mongoloid ) sebelah
timur indonesia termasuk ras Austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan
kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan China
yang termasuk Astratic Mongoloid.
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan
yang harus dipegang dan dipatuhi manusia, ikatan yang dimaksud berasal dari
suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak
dapat ditangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh yang besar sekali
terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Harun Nasution: 10)
Agama sebagai bentuk
keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan rinci. Hal ini pula yang
barangkali menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang
agama. Namun apa pun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya
memang memiliki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitif maupun
agama monoteisme. Menurut Robert H. Thoule (Psikologi Agama: 14) Masalah
agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Dalam praktiknya fungsi agama
dalam masyarakat antara lain adalah:
a. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridir berfungsi
menyuruh dan melarang
b. Berfungsi penyelamat
c. Berfungsi sebagai perdamaian
d.Berfungsi sebagai social control
e.Berfungsi sebagai pemupuk rasa
solidaritas
f. Berfungsi transformatif
g. Berfungsi kreatif
h. Berfungsi Sublimatif
Pada dasarnya agama dan
keyakinan merupakan unsur penting dalam keragaman bangsa Indonesia. Hal ini
terlihat dari banyaknya agama yang diakui Indonesia.
3. Ideologi dan Politik
Ideologi adalah suatu istilah
umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam
situasi khusus karena merupaan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang
fundamental. Ideologi membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi
sebuah tindakan. Politik mancakup baik konflik antara individu-individu dan
kelompok untuk memperoleh kekuasaan, yang digunakan oleh pemenang bagi
keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang dilakukan. Politik juga bermakna
usaha untuk menegakkan ketertiban sosial.
Keragaman masyarakat
Indonesia dalam politik dapat dilihat dari banyaknya partai sejak berakhirnya
orde lama. Meskipun pada dasarnya indonesia hanya mengakui suatu ideologi,
yaitu pancasila yang benar-benar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
4. Tata Krama
Tata Krama yang dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti “adat
sopan santun, basa-basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat
istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah norma tertentu.
Indonesia memiliki beragam suku budaya dimana setiap suku
bangsa memiliki adat sendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan
norma secara turun temurun dan berkesinambungan dari generasi ke generasi
menyebabkan masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki
adat dan kesopanan yang relatif sama.
5. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian menjadi salah
satu yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada digolongan
tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu
adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.
6. Kesenjangan Sosial
Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang majemuk
dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hirerarkis. Hali ini,
dapat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya peggolongan orang
berdasarkan kasta.
Hal ini yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak
saja dapat menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak
hanya itu bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar-etnis atau suku.
D.
PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP
KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN GLOBAL
Berdirinya negara indonesia
dilatarbelakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk, baik secara etnis,
geografis, kultural, maupun religius. Kita tidak dapat mengingkari sifat
pluralistik bangsa kita. sehingga kita perlu memberi tempat bai berkembangnya
kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan beragama dianut oleh warga negara
indonesia. Masalah suku bangsa dan, kesatuan-kesatuan nasional di indonesia
telah menunjukan kepada kita bahwa negara yang multietnik memerlukan suatu
kebudayaan nasional untuk menginfestasikan peranan identitas nasional dan
solidaritas nasional diantara warganya. Gagasan tentang kebudayaan nasional
indonesia yang menyangkut kesadaran dan identitas sebagai suatu bangsa telah
dirancang saat bangsa kita belum merdeka.
Manusia secara kodrat
diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni. Perbedaan yang
berwujud baik secara fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan
yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah
kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Dikehidupan sehari-hari, kebudayaan
suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara, mewarisi perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu
beriringan, saling melengkapi. Bahkan mampu untuk saling menyesuaikan
(fleksibel) dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sering kali yang terjadi malah
sebaliknya. Perbedaan-perbedaan tersebut menciptakan ketegangan hubungan antar
anggota masyarakat.
Jika keterbukaan dan
kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah
yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti :
a.
Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia
dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi dibawa oleh virus paradoks yang ada
dalam globalisasi. Paket globalisasi begitu memikat masyarakat dunia dengan
tawarannya akan keseragaman global untuk maju bersama dalam komunikasi gaya
hidup manusia yang bebas dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan
mengenyampingkan keunikan dan keberagaman manusia sebagai pelaku uatamanya.
b. Perilaku diskriminatif terhadap
etnis atau kelompok masyarakat tertentu akam memunculkan masalah yang lain,
yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Eksklusivisme Rasialis, bersumber
dari superioritas diri, alasannya bahwa secara kodrat ras/sukunya kelompoknya
lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negatif dari
keragaman, yaitu:
1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun suatu pola komunikasi
Keterbukaan , kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta
kesadaran kebersamaan dalam mengurangi sejarah, merupakan modal yang sangat
menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. Menyatu
dalam keragaman, dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan
didekatnkan. Segala keanegaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik
ersama. Sikap inilah yang perlu dikembangkan dalam pola pikir masyarakat untuk
menuju Indonesia Raya merdeka.
E. Manusia beradab dalam keragaman
Hubungan kebudayaan denagan
peradapan sangat erat. peradaban adalah salah satu perwujudan
kebudayaan yang bernilai tinggi, indah, dan harmonis yang mencerminkan tingkat
kebuyaan masyarkat yang bersangkutan, misalnya, adab, sopan santun, budi
perkerti ,budi bahasa,seni dan sebagaianya.masyarakat sebagai komunitas yang
beragam penuh perbedaan pandangan bahkan kepentingan,tuhan menciptakan dalam
keragamanya.dalam realita hidup dalam keragaman telah meluas dalam wujud
perbedaan status,kondisi ekonomi,,relasi,soial,dan sampai cita-cita perorangan
maupun kelompok, tanpa di landasi sikap arif dalam memandang perbedaan akan
menuaikan konsentrasi panjang berupa konflik dan bahkan kekerasan di
tengah-tengah kita .sebagaimana konsepsi dari SN Kartikasari adalah hubungan
antara dua pihak atau lebih yang memiliki atau yang merasa memiliki
sasaran yang tidak sejalan , pihak yang terlibat di dalam nya bisa perorangan
ataupun perkelompok,yang pasti memiliki ke pentingan dan sasaran yang hendak di
tuju. Dalam hal ini terdapat teori yang mennujukan penyebab konfik di tengah
masyarakat yakni :
1.teori hubungan masyarakat ,memilliki pandangan konfik di
tengah-tengah masyarakat di sebabkanpolarisasi yang terus terjadi ketidak
percayaan dan permusuhan dai antara kelompok yang berbeda ,perbedaan bisa
dilatar belakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya.
2.teori identitas yang melihat konfik yang mengeras di
masyarakat tidak lain di sebabkan identitas yang teracam sering berakar
hilanganya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselaikan.
3.teori kesalah pahaman antar budaya,disebabkan ketidakcocokan,dalam
cara-cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda.
4.teori tarnsformasi yang menfokuskan pada penyebabnya
tejadnyai kofik adalah ketidak ketidaksetaraan,dan ketidak adilan yang
muncul sebagai masalah sosial budaya dan ekonomi.
Sebab itu manusia yang beradab harus bersikap terbuka dalam
melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada ,menjunjung tinggi nilai
kesopanan,dan menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa,alat pengikat
persatuan seluruh masyarakat kebudayaan yang beranka ragam.
F.
Faktor-faktor Terjadinya Perubahan
Sosial Budaya.
Pada bab sebelumnya sudah di jelaskan tentang-tentang fakyor terjadinya
perubahan sosial-budaya ini,pada uraian berikut ini akan di jelaskan
kembali,Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial ada dua
macam:berasal dari luar masyarakat dan dari dalam masyarakat itu sendiri.
§ Faktor
yang Berasal dari Luar Masyarakat
1.
Akulturasi atau acultural
contact berarti suatu kebudayaan tentu yang di hadapkan dengan unsur-unsur
kbudayaan asing melebur atau menyatu ke dalam budaya itu sendiri,tetapi tidak
menyebabka hilangnya kepribadian.
2.
Penetrasi, ialah masuknya
unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa sehingga merusak kebudayaan bangsa
yang di datangi penetrasi itu di sebut penetration violent,
Minsalnya
bangsa Sepanyol dan Protugis datang ke Amerika latin sehingga kebudayaan Maya
dan Inka menjadi musna.
3.
Diflusi ialah penyebaran unsur-unsur
kebudan perang yaan dari satu tempat ke tempat lain sedikit demi sedikit hal
ini berkaitan dengan terjadinya perpindahan.
4.
Invasi ,yaitu masuknya unsur-unsur
kebudayaan asing ke budayaan setempat denngan perang (penaklukan)
bangsa asing terhadap bangsa lain penaklukan itu pada umumnya di lanjutkan
dengan penjajahan selama penjajahan itu terjadi pemakasaan masuknya unsur-unsur
asinh kedalam kebudayaan bangsa-bangsa yang terjajah
5.
Asimilasi kebalikan dari
penetrasi.,asimilasi adalah proses penyesuainyanseseorang ataupun kelompok
asing terhadap budaya setempat.
6.
Hibridisasi ,adalah perubahan
kebudayaan yang di sebabkan percampura perkawinan antara orang asing dengan
orang setempat,Hibridasasi umumnya bersifat individu ,walaupun tidak menutup kemungkinan
perubahan akibat perkawinan campuran meluas sehingga ke lingkungan masyarakat
sekelilingnya ,dan mengakibatkan munculnya kebudayaan baru.yaitu setengah
kebudayaan asing dan setengah ke budayaan setempat.
7.
Milenarisasi. Merupakan salah satu
bentuk gerakan kebangkitan,yang berusahan mengangkat golongan masyarakat yang
tertindas telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki
ideologi subkultural yang baru.
§ Perubahan
yang Terjadi Karena Pengaruh dari dalam
1.Sistem
pendidikan yang maju
· Inovia adalah pembauran unsur
teknologi dan ekonomi dari kebudayaan
· Discovery adalah penemuan unsur
kebudayaan baru ,baik berupa alat walaupun ide baru yang di ciptakan oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarak
· Namun ,ada pula pendapat lain
menyatakan bahwa discovery adalah penemuan sesuatu yang sebelumnya telah ada
· Investasion adalah pendapat atau
perolehan hal – hal baru yang di lakukan melalui usaha yang sungguh-sungguh
walaupun melalui trial and error
· Enkulturasi atau pembudayaan adalah
suatu proses manusia mempelajari menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya
dengan sistem norma (meliputi norma susila ,adat,hukum, dan agama) yang hidup
dalam masyarakat
2.Menghargai
hasil karya orang lain .
3.Adanya
keterbukaan di dalam masyarakat
4.Adanya
toleransi terhadap perbuatan – perbuatan menyimpang (deviation) .
5.
Penduduk yang heterogen.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Elly, 2006. Ilmu Dasar
Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Widagdo, Joko, dkk. 1999. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT
Bumi Aksar